he's mY faThEr

he's mY faThEr
mY faTheR

iT's mE

iT's mE
roCk n RoLL

Welcome to my blog

Welcome

Rabu, November 14, 2007

Matius 22: 41-46
22:41. Ketika orang-orang Farisi sedang berkumpul, Yesus bertanya kepada mereka, kata-Nya:
22:42 "Apakah pendapatmu tentang Mesias? Anak siapakah Dia?" Kata mereka kepada-Nya: "Anak Daud."
22:43 Kata-Nya kepada mereka: "Jika demikian, bagaimanakah Daud oleh pimpinan Roh dapat menyebut Dia Tuannya, ketika ia berkata:
22:44 Tuhan telah berfirman kepada Tuanku: duduklah di sebelah kanan-Ku, sampai musuh-musuh-Mu Kutaruh di bawah kaki-Mu.
22:45 Jadi jika Daud menyebut Dia Tuannya, bagaimana mungkin Ia anaknya pula?"
22:46 Tidak ada seorangpun yang dapat menjawab-Nya, dan sejak hari itu tidak ada seorangpun juga yang berani menanyakan sesuatu kepada-Nya.

Orang Farisi gambaran orang Kristen yang hanya memiliki pandangan jasmani, artinya mengikut Tuhan hanya untuk mencari perkara jasmani, hanya puas dengan perkara jasmani.
1 Korintus 15:19
15:19 Jikalau kita hanya dalam hidup ini saja menaruh pengharapan pada Kristus, maka kita adalah orang-orang yang paling malang dari segala manusia.
Kehidupan tersebut adalah orang yang paling malang dari segala manusia sebab tidak mengalami kuasa kebangkitan, tetap dikuasai maut, binasa.

Orang Kristen yang hanya memiliki pandangan jasmani sama dengan Kristen yang buta, hanya tahu Yesus sebagai anak Daud, tidak mengenal Yesus sebagai Tuhan.
Matius 9:27
9:27. Ketika Yesus meneruskan perjalanan-Nya dari sana, dua orang buta mengikuti-Nya sambil berseru-seru dan berkata: "Kasihanilah kami, hai Anak Daud."


Pengertian buta:
1. Secara rohani
a. Tidak melihat cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus, tidak mengerti, menolak firman pengajaran, berakhir pada kebinasaan.
2 Korintus 4:3-4
4:3 Jika Injil yang kami beritakan masih tertutup juga, maka ia tertutup untuk mereka, yang akan binasa,
4:4 yaitu orang-orang yang tidak percaya, yang pikirannya telah dibutakan oleh ilah zaman ini, sehingga mereka tidak melihat cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus, yang adalah gambaran Allah.
Pemberitaan firman ada 2 macam:
- Firman penginjilan, membawa orang berdosa untuk percaya Yesus
- Firman pengajaran untuk mendewasakan


Tidak bisa melihat Yesus, tidak bisa menyembah Tuhan.
Penyembahan yang benar didorong oleh firman pengajaran yang benar.

Praktek Kristen yang buta secara rohani:
a. Minta-minta seperti Bartimeus, artinya menjadi beban bagi orang lain.
Markus 10:46
10:46. Lalu tibalah Yesus dan murid-murid-Nya di Yerikho. Dan ketika Yesus keluar dari Yerikho, bersama-sama dengan murid-murid-Nya dan orang banyak yang berbondong-bondong, ada seorang pengemis yang buta, bernama Bartimeus, anak Timeus, duduk di pinggir jalan.

Sebagai anak Tuhan, kita harus bisa memberi, menjadi berkat bagi orang lain.


b. Duduk di pinggir jalan, menjadi Kristen jalanan, tidak tergembala.
Kehidupan tersebut bagaikan pohon ara di pinggir jalan, tidak berbuah; artinya tidak bisa menyenangkan/ memuaskan Tuhan. Akibatnya: hidup dalam kutukan.

c. Memakai jubah yang lama/ kumal.
Markus 10:50
10:50 Lalu ia menanggalkan jubahnya, ia segera berdiri dan pergi mendapatkan Yesus.
Artinya mempertahankan hidup yang lama. Salah satu bentuknya adalah membenci saudara.
1 Yohanes 2:11
2:11 Tetapi barangsiapa membenci saudaranya, ia berada di dalam kegelapan dan hidup di dalam kegelapan. Ia tidak tahu ke mana ia pergi, karena kegelapan itu telah membutakan matanya.

Mulai saudara terdekat dalam rumah tangga, kebencian akan semakin meningkat.
Matius 10:21
10:21 Orang akan menyerahkan saudaranya untuk dibunuh, demikian juga seorang ayah akan anaknya. Dan anak-anak akan memberontak terhadap orang tuanya dan akan membunuh mereka.
Kebencian juga terjadi dalam penggembalaan, antar penggembalaan. Tujuannya untuk mencerai-beraikan penggembalaan. Ditandai kebencian, iri hati, dengki, akhirnya tercerai-berai dari tubuh kristus sehingga masuk dalam tubuh Babel, binasa selamanya.

2. Secara jasmani
Artinya banyak ditimpa masalah sampai yang mustahil (seperti orang buta yang mustahil untuk bisa melihat), tidak mungkin diselesaikan.

Cara mengatasi:
Masuk ke dalam rumah dimana ada Yesus sebagai Imam Besar dan Tuhan yang duduk di sebelah kanan Allah Bapa yaitu rumah pengembalaan. Lewat penggembalaan, pandangan kita ditingkatkan sehingga bisa memiliki pandangan rohani.
Begitu dua orang buta masuk dalam rumah, mereka bisa menjawab “Ya Tuhan”, bukan “Ya Anak Daud”. Artinya pandangannya meningkat menjadi pandangan rohani, maka Yesus menjamah mereka.
Selama pandangan kita hanya pada yang jasmani, kita tidak akan pernah dijamah oleh Tuhan, Gembala Agung.
Matius 9:28-29
9:28 Setelah Yesus masuk ke dalam sebuah rumah, datanglah kedua orang buta itu kepada-Nya dan Yesus berkata kepada mereka: "Percayakah kamu, bahwa Aku dapat melakukannya?" Mereka menjawab: "Ya Tuhan, kami percaya."
9:29 Lalu Yesus menjamah mata mereka sambil berkata: "Jadilah kepadamu menurut imanmu."
Dua orang buta juga menunjuk suami istri, artinya suami istri harus masuk dalam satu kandang penggembalaan, harus satu hati.
Orang buta masuk dalam rumah untuk bertemu Yesus, membutuhkan suatu perjuangan.
Artinya :
- untuk masuk dalam rumah pengembalaan dibutuhkan suatu perjuangan, perjuangan melawan daging yang tidak mau digembalakan.
- masuk rumah penggembalaan dibutuhkan suatu ketekunan, tekun dalam 3 macam ibadah pokok.
Dalam Ruangan Suci terdapat 3 macam alat, menunjuk 3 macam ibadah:
· Pelita emas, ketekunan dalam ibadah raya
· Meja roti sajian, ketekunan dalam ibadah pendalaman Alkitab
· Mezbah dupa, ketekunan dalam doa penyembahan.

Ibrani 10:36-37
10:36 Sebab kamu memerlukan ketekunan, supaya sesudah kamu melakukan kehendak Allah, kamu memperoleh apa yang dijanjikan itu.
10:37 "Sebab sedikit, bahkan sangat sedikit waktu lagi, dan Ia yang akan datang, sudah akan ada, tanpa menangguhkan kedatangan-Nya.
Menjelang kedatangan Tuhan kedua kali, kesibukan dan kebutuhan manusia akan semakin bertambah. Seperti dulu bangsa Israel akan keluar dari Mesir untuk beribadah kepada Tuhan, pekerjaannya makin diperberat oleh Firaun.
Tapi hanya satu kebutuhan yang paling utama yaitu ketekunan sebab segala kebutuhan kita sudah tercakup di dalam ketekunan. Di situ kita menerima janji Allah, perlindungan Tuhan, pemeliharaan secara langsung oleh Tuhan sampai kita bisa menanti kedatangan Tuhan kedua kali.


Ibrani 10:38-39
10:38 Tetapi orang-Ku yang benar akan hidup oleh iman, dan apabila ia mengundurkan diri, maka Aku tidak berkenan kepadanya."
10:39 Tetapi kita bukanlah orang-orang yang mengundurkan diri dan binasa, tetapi orang-orang yang percaya dan yang beroleh hidup.
Yang harus dijaga, jangan mengundurkan diri, akan berakhir pada kebinasaan.

Matius 9:28
9:28 Setelah Yesus masuk ke dalam sebuah rumah, datanglah kedua orang buta itu kepada-Nya dan Yesus berkata kepada mereka: "Percayakah kamu, bahwa Aku dapat melakukannya?" Mereka menjawab: "Ya Tuhan, kami percaya."
Dalam rumah/ kandang penggembalaan, ada suara Gembala/ firman Tuhan.
Orang buta menunjuk kehidupan yang tidak berdaya, tidak punya potensi. Namun kalau mau masuk dalam rumah penggembalaan, sungguh-sungguh dalam firman penggembalaan, maka pandangannya bisa ditingkatkan dari pandangan jasmani menjadi pandangan yang rohani, bisa memandang Yesus sebagai Anak Daud (Raja di atas segala raja, Mempelai laki-laki Surga) dan sebagai Tuhan, Imam Besar di sebelah kanan Allah Bapa.
Yesus sebagai Anak Daud yaitu Yesus sebagai manusia, mau mati di kayu salib untuk menebus dosa manusia.
Yesus sebagai Tuhan berarti Yesus yang bangkit, dapat menolong kita dengan kuasa kebangkitan, menyelesaikan segala masalah.

Kami percaya [ay 28] menunjuk pandangan iman [ay 29] yaitu mempercayakan diri sepenuh pada Yesus, hanya berharap pada belas kasih Tuhan.
Matius 9:29-31
9:29 Lalu Yesus menjamah mata mereka sambil berkata: "Jadilah kepadamu menurut imanmu."
9:30 Maka meleklah mata mereka. Dan Yesuspun dengan tegas berpesan kepada mereka, kata-Nya: "Jagalah supaya jangan seorangpun mengetahui hal ini."
9:31 Tetapi mereka keluar dan memasyhurkan Dia ke seluruh daerah itu.

Maka Yesus sebagai Imam Besar, Gembala Agung mengulurkan tangan, menjamah mata orang buta sampai bisa melihat, artinya:
1. Kita mengalami kuasa untuk menghapus segala kemustahilan, menyelesaikan segala masalah.
Orang yang mengalami jamahan Tuhan bisa terdorong untuk bersaksi, mengagungkan nama Tuhan dan menjadi berkat.
2. Bisa melihat wajah Yesus, menyembah Tuhan.
Jika dijamah oleh Tuhan, pasti bisa melihat Tuhan, tidak memandang yang lain.
Bilangan 6:25-26
6:25 TUHAN menyinari engkau dengan wajah-Nya dan memberi engkau kasih karunia;
6:26 TUHAN menghadapkan wajah-Nya kepadamu dan memberi engkau damai sejahtera.
Hasilnya:
- Kita mengalami kasih karunia yang mengubahkan/ membaharui hidup kita dari manusia daging menjadi manusia rohani, mulai dari wajah/ hati, bisa lemah lembut, rendah hati dan sabar seperti Yesus.
- Mendapat damai sejahtera dan perhentian, bersuasana Firdaus.
Sampai saat Tuhan datang kedua kali, kita diubahkan menjadi sama dengan Tuhan, kita masuk Firdaus yang sesungguhnya/ kerajaan 1000th damai sampai masuk dalam perhentian kekal di Surga.

Tidak ada komentar: