he's mY faThEr

he's mY faThEr
mY faTheR

iT's mE

iT's mE
roCk n RoLL

Welcome to my blog

Welcome

Kamis, November 15, 2007

Kaum Muda Yang Tidak Sama Dengan Dunia

Arti judul di atas: tidak meniru, tetapi sudah mengalami satu keubahan/perubahan karena didandani oleh Tuhan melalui firmanNya pada masa-masa yang lampau. Firman Tuhan berkata: Kedatangan Tuhan identik dengan keubahan. Kalau hidup kaum muda selama beribadah tidak mengalami keubahan, ini akan menjadi tanda tanya. Harus mengalami keubahan!

Roma 12: 1-2
“Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati.
Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.”
Ibadah itu mengarah pada kesempurnaan. Dimulai dengan dapat membedakan mana yang baik dan jelek, sampai mencapai satu titik yaitu kesempurnaan. Selalu dibaharui dengan mengalami keubahan sehingga tidak sama dengan dunia. Tuhan pasti buka jalan di hari-hari mendatang supaya tidak ragu-ragu lagi. Mengalami keubahan oleh ibadah, yaitu ibadah yang mempersembahkan tubuh ini sebagai persembahan yang hidup, kudus dan berkenan di hadapan Tuhan. Jika tidak, maka akan menjadi sama dengan dunia dan akan menjadi sasaran antikris. Tetapi anak-anak Tuhan yang mengalami keubahan, dijamin oleh Tuhan bahwa di masa-masa mendatang hidupnya akan benar-benar sukses!

Waktu Tuhan Yesus berumur 12 tahun, Dia pergi ke bait Allah bersama dengan orang tua-Nya. Di situ Dia berdialog dengan alim ulama. Apa artinya? Ia ingin mendapat masukan-masukan tentang ajaran firman Allah. Di situ semakin hari Dia semakin bertumbuh, berhikmat dan bertambah besar, itulah keubahan.

Lukas 2:52
Dan Yesus makin bertambah besar dan bertambah hikmat-Nya dan besar-Nya, dan makin dikasihi oleh Allah dan manusia.”
Orang yang mengalami keubahan akan makin dikasihi oleh Allah dan manusia. ‘…makin…’ -> jika dibuat grafik, harusnya semakin meningkat karena suka beribadah, tidak makin merosot. Kebanyakan orang yang datang ke bait Allah hanya datang dan pulang (ayat 44) karena menganggap ibadah sebagai suatu kebiasaan. Tuhan tidak mau kita menjadi kristen karena kebiasaan.

Waktu Yerusalem dikepung, bangsa Israel kalah sehingga semua harta bendanya diambil dan di bawa ke Babel, kepada raja Nebukadnezar. Banyak orang-orang muda yang ditawan dan dijadikan pegawai istana raja. Yang dipilih adalah orang-orang muda dari keturunan raja dan bangsawan, orang-orang yang cakap dan tidak bercela. Tetapi para pemuda ini tidak mau menjadi sama dengan mereka. Daniel berketetapan untuk tidak mau makan/minum apa yang disajikan oleh raja. Ia tidak mau menjadi sama dengan mereka sehingga pemimpin pegawai istana merasa ketakutan. (Daniel 1:1-10)

Daniel 1:12, 15, 17, 19-20
"Adakanlah percobaan dengan hamba-hambamu ini selama sepuluh hari dan biarlah kami diberikan sayur untuk dimakan dan air untuk diminum.
Setelah lewat sepuluh hari, ternyata perawakan mereka lebih baik dan mereka kelihatan lebih gemuk dari pada semua orang muda yang telah makan dari santapan raja.
Kepada keempat orang muda itu Allah memberikan pengetahuan dan kepandaian tentang berbagai-bagai tulisan dan hikmat, sedang Daniel juga mempunyai pengertian tentang berbagai-bagai penglihatan dan mimpi.
Raja bercakap-cakap dengan mereka; dan di antara mereka sekalian itu tidak didapati yang setara dengan Daniel, Hananya, Misael dan Azarya; maka bekerjalah mereka itu pada raja.
Dalam tiap-tiap hal yang memerlukan kebijaksanaan dan pengertian, yang ditanyakan raja kepada mereka, didapatinya bahwa mereka sepuluh kali lebih cerdas dari pada semua orang berilmu dan semua ahli jampi di seluruh kerajaannya.”
Daniel tidak mau sama dengan dunia.

Kita baca apa arti ‘sayur’ :

Amsal 15: 17
“Lebih baik sepiring sayur dengan kasih dari pada lembu tambun dengan kebencian.”
‘…sayur..’ artinya adalah kehidupan yang dikuasai oleh kasih Allah. Karena itu merupakan pemberian Tuhan dengan maksud untuk mengubah kehidupan kita. Keubahan itu tidak instant, tetapi proses dari hari ke hari semakin dibaharui dan bertambah-tambah kasihnya, seperti halnya Tuhan Yesus yang makin hari makin dikasihi oleh Allah dan manusia. Tuhan Yesus dan Daniel mengalami keubahan. Itu dimulai dari diri kita sendiri yang ada kerinduan/jeritan dalam diri kita. Harus ada kerja sama. Kalau tidak mau, tentu pembaharuan tidak akan terjadi. Apakah kita mau diubah dan dibaharui oleh Tuhan?! Kalau ya, katakan bahwa kita mau diubahkan, sehingga tidak menjadi sama dengan keadaan dunia yang bertambah hari bertambah menurun karena dunia sedang lenyap.

1 Yohanes 2: 15-17
“Janganlah kamu mengasihi dunia dan apa yang ada di dalamnya. Jikalau orang mengasihi dunia, maka kasih akan Bapa tidak ada di dalam orang itu.
Sebab semua yang ada di dalam dunia, yaitu keinginan daging dan keinginan mata serta keangkuhan hidup, bukanlah berasal dari Bapa, melainkan dari dunia.
Dan dunia ini sedang lenyap dengan keinginannya, tetapi orang yang melakukan kehendak Allah tetap hidup selama-lamanya.”
Kaum muda akan tetap hidup selama-lamanya karena melakukan firman Allah!! Firman Tuhan berkata bahwa ibadah itu mengandung suatu janji; untuk hidup sekarang dan hidup di masa yang akan datang, karena hidup kita tidak sama dengan dunia sehingga kita memiliki pandangan yang tajam dan bisa membedakan manakah yang baik dan yang tidak baik, sampai akhirnya mencapai kesempurnaan. Daniel telah membuktikannya, dengan hanya mau mengkonsumsi sesuatu yang mengandung kasih dari Kristus. ‘Air’, adalah sesuatu yang suci. Hidupnya tidak dinajiskan dengan perkara-perkara dari dunia. Dunia saat ini sudah berbeda dengan yang dulu. Dulu tidak ada televisi, tetapi sekarang ada televisi dan memiliki banyak ‘channel’. Mungkinkah kita ada waktu untuk ibadah? Semuanya begitu memikat sehingga kita tidak ada waktu untuk beribadah. Kalau tidak ada waktu untuk ibadah, kapan kita akan mengalami keubahan? Tentunya tidak akan bisa. Karena kita tidak bisa mengubah diri sendiri.

Ibadah ada 3 macam, yaitu mezbah dupa, pelita emas, dan meja roti sajian. Ketiganya harus setiap hari kita alami dalam hidup kita.

Kolose 3: 10
“dan telah mengenakan manusia baru yang terus-menerus diperbaharui untuk memperoleh pengetahuan yang benar menurut gambar Khaliknya.”
Biarlah kita terus-menerus diubahkan, jangan berhenti sebelum kita memiliki pengetahuan yang benar menurut gambar Khaliknya, sampai kita mencapai kemuliaan.

2 Korintus 3: 18
“Dan kita semua mencerminkan kemuliaan Tuhan dengan muka yang tidak berselubung. Dan karena kemuliaan itu datangnya dari Tuhan yang adalah Roh, maka kita diubah menjadi serupa dengan gambar-Nya, dalam kemuliaan yang semakin besar.”
“..semakin besar…”, berarti grafiknya semakin bertambah. Dan kita semua mencerminkan/memandang kemuliaan Tuhan. Jika kita diubah menjadi serupa dengan gambar-Nya, tentu kita akan menjadi kaum muda yang diberkati.

Kejadian 1: 26-28
“Berfirmanlah Allah: "Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi."
Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka.
Allah memberkati mereka, lalu Allah berfirman kepada mereka: "Beranakcuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi.”

Kalau kita diubah menjadi serupa dengan gambar wujud Allah, maka kita diberi kuasa untuk menang terhadap segala macam cobaan dari mana pun. Dan berkat itu akan semakin bertambah, hingga beranak-cucu. Bertambah di sini bukan dinilai dari hal materi. Tetapi dinilai dari hal-hal yang rohani sehingga kita menjadi serupa dengan gambar-Nya. Kalau kita tidak memiliki kerinduan, maka nanti pada saat kedatangan Tuhan, kita akan tertinggal!! Jadi semua harus bertanggung jawab terhadap dirinya sendiri, pribadi lepas pribadi.

1 Korintus 15: 51-54
“Sesungguhnya aku menyatakan kepadamu suatu rahasia: kita tidak akan mati semuanya, tetapi kita semuanya akan diubah, dalam sekejap mata, pada waktu bunyi nafiri yang terakhir. Sebab nafiri akan berbunyi dan orang-orang mati akan dibangkitkan dalam keadaan yang tidak dapat binasa dan kita semua akan diubah.
Karena yang dapat binasa ini harus mengenakan yang tidak dapat binasa, dan yang dapat mati ini harus mengenakan yang tidak dapat mati.
Dan sesudah yang dapat binasa ini mengenakan yang tidak dapat binasa dan yang dapat mati ini mengenakan yang tidak dapat mati, maka akan genaplah firman Tuhan yang tertulis: "Maut telah ditelan dalam kemenangan.”

Maut itu musuh yang terakhir. Dan itu sudah dikalahkan!! Dikalahkan oleh apa? Oleh kehidupan yang telah diubahkan. Waktu nafiri yang terakhir dibunyikan, kita semua akan diubahkan dalam sekejap mata. Saat ini kita juga mulai berlatih untuk diubah lewat ibadah. Jangan kita menjadi sama dengan dunia, baik dalam pemikiran, pendirian, tingkah laku, dan kata-kata. Karena hidup kita harus benar-benar dibaharui. STMJ, apa itu? Saleh, Takut akan Tuhan, Menjauhi yang jahat, Jujur. Itu adalah cermin kehidupan Ayub yang benar-benar diberkati oleh Tuhan. Dia benar-benar kaya, tetapi tidak lupa untuk beribadah. Anak Ayub suka pesta dan lupa beribadah, tetapi Ayub berdoa untuk anaknya. Orang saleh hatinya jujur, tidak sama dengan dunia yang jika pagi berkata ‘tempe’, sore berkata ‘tahu’. Inilah bukti kesucian.
Lalu, jika kita mau ikut Tuhan, apa buktinya? Mau beribadah dan menjauhi yang jahat. Jika kita menjauhi yang jahat, pasti kita akan mendekati yang baik.

Ibrani 10: 24
“Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih dan dalam pekerjaan baik.
Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita, seperti dibiasakan oleh beberapa orang, tetapi marilah kita saling menasihati, dan semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang mendekat.”
Kita di sini masih diberkati oleh Tuhan sehingga tidak terjadi apa-apa, seperti jaman Sodom dan Gomora. Pada waktu mau dibakar, Abraham langsung berdialog dengan Tuhan. Kalau saja kita ingat pada Tuhan, tidak membiasakan diri untuk tidak beribadah menjelang hari Tuhan; dengan satu kerinduan dan seruan dari hati yang sungguh-sungguh supaya Tuhan menolong untuk selalu dapat menerima makanan rohani, maka Tuhan juga akan benar-benar menolong. Tetapi jika seruan itu semakin hari semakin surut, maka kita akan mengalami kebosanan dan firman Tuhan berkata bahwa ia sudah tiba di depan pintu gerbang maut. Jika saat ini tidak ada seruan, dan saat kedatangan Tuhan ia berseru, maka tidak ada lagi “darah Kristus” untuknya. Dan itu harus dibayar dengan darahnya sendiri, karena ia sudah menghina korban Kristus. Saat ibadah, kita diberikan darah Kristus untuk membaharui dan menyucikan hidup kita.

Mazmur 107: 17-21
“Ada orang-orang menjadi sakit oleh sebab kelakuan mereka yang berdosa, dan disiksa oleh sebab kesalahan-kesalahan mereka; mereka muak terhadap segala makanan dan mereka sudah sampai pada pintu gerbang maut.
Maka berseru-serulah mereka kepada TUHAN dalam kesesakan mereka, dan diselamatkan-Nya mereka dari kecemasan mereka, disampaikan-Nya firman-Nya dan disembuhkan-Nya mereka, diluputkan-Nya mereka dari liang kubur.
Biarlah mereka bersyukur kepada TUHAN karena kasih setia-Nya, karena perbuatan-perbuatan-Nya yang ajaib terhadap anak-anak manusia.
Kalau kita sampai muak dengan firman Allah, lalu pencobaan datang bertubi-tubi, maka kita akan merasa sangat tersiksa. Untuk itu, jika saat ini kita mendengar firman Allah, mari kita berkomitmen pada Tuhan untuk berhenti berbuat hal-hal yang tidak berkenan di hati Tuhan. Jika kita bersalah, maka kita harus mengakui dan memohon ampun kepada Tuhan. Biarlah kita bertumbuh dan berkembang. Mengasihi Tuhan mulai dari membaca dan mendengar firman Tuhan dan kita berdoa supaya jika di masa lalu kita gagal, maka tahun ini kita sukses.

Puji Tuhan!

Tidak ada komentar: